Kata orang menang kalah hal biasa. Padahal saat seseorang kalah merasa dirinya tidak biasa. Pasti tidak ada yang meu menjadi seseorang yang kalah. Apalagi kalah dengan dirinya sendiri. Memang ada kalah dengan dirinya sendiri? Yap, kalah melawan ego, kalah melawan hal hal jelek dalam dirinya, tapi kalah sebenarnya tidak buruk.
Kalah, kenapa harus takut dengan kekalahan? Kenapa harus ada istilah "kalah hal biasa". Coba pikirkan, jika seseorang berada dalam suatu kompetisi dan dia berulang-ulang tanpa jeda menang terus menerus apakah dia akan berkembang? Seperti tulisanku sebelumnya mengenai "zona nyaman" bisa baca setelah ini ya. Disana aku menjelaskan mengenai zona nyaman yang mugkin terlalu biasa sehingga tidak ada tantangan lebih. Nah, itulah kenapa kalah adalah hal biasa. Agar si pemenang yang akhirnya kalah ini merasakan juga kerja keras, berdoa, melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh dalam suatu perlombaan.
Apakah salah jika si pemenang itu menang terus menerus? Tidak ada yang salah juga, berarti dia menjaga kerja kerasnya untuk selalu menjadi pemenang dan memberikan kesempatan kepada lawannya untuk bekerja lebih keras lagi agar bisa keluar dari zona nyamannya yaitu "kalah itu biasa". Sederhana arti kalah dan menang disini.
Kalah bukan berarti kalah, dan menang bukan berarti menang. Bagaimana kita bisa memandang hal tersebut dari berbagai sisi. Si pemenang boleh sombong, si kalah pun sama. Pemenang sombong karena peringkat. Si kalah sombong karena akhirnya dia bisa mengikuti kompetisi itu dari sekian banyak orang yang tidak berhasil masuk untuk bertanding. Semua memiliki porsi masing-masing.
Selamat menerima kemenangan dan kekalahan. Tidak perlu takut, bangkit dan lawanlah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar