Hari ini tidak
seperti biasanya.
Cahaya itu kembali
meredup dan awan gelap menutupi setengah dari ruangan ini.
Mendung, kelabu dan
segala hal yang menutupinya.
Cahaya yang selalu
menerangi sudah tidak ada lagi.
Hanya haru biru dan
nyinyiran yang bergaung.
Tak ada lagi tawa
canda bahkan sapa.
Mereka berkutat
dengan urusan masing-masing.
Tanpa peduli siapa
yang sedang berbicara di sebelahnya.
Tanpa peduli
seberapa cepat waktu berjalan.
Mereka bisa tidak
peduli apakah karena tidak dipedulikan?
Ah, mereka hanya
perasa yang tidak peka.
Kepedulian
sekitarnya pun tidak dipedulikan.
Wajar hari-hari
sangat gelap.
Gelap. Gulita.
Awan kelabu sudah
menjadi hal biasa di ruangan ini.
Hanya sedikit cahaya
yang bisa menembus kaca.
Semua tertutup oleh
caci dan makian yang bertubi-tubi.
Aku mencoba masuk
lebih dalam lagi di ruang sesak ini.
Berharap aku bisa
memberikan tambahan cahaya di sini.
Aku hapus sedikit
demi sedikit caci maki yang terlanjur memenuhi.
Aku coba dan terus
coba tetapi aku belum berhasil.
Ruangan ini terlalu
besar untukku.
Ntah sampai kapan
aku bisa mengembalikan kelabu menjadi pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar