Laman

Kamis, 17 Oktober 2019

Quarter Life Crisis

Hay, I'm back!!


Udah lama pengen sharing disini dan akhirnya terlaksana hari ini. Jadi tanggal 14 Oktober 2019 saya mengikuti diskusi di Lo.Ka.Si Coffee and Space di Bandung. Kegiatan yang ternyata selalu dilakukan di cafe tersebut. Acaranya menarik, dan lebih membuka wawasan lagi mengenai Quarter Life Crisis selanjutnya akan saya singkat menjadi QLC agar lebih mudah. Diskusi kali ini ada dua pemantik yaitu Kang Ewing / Erwin Fazrin, M.Psi dan Gina Mardiana. Orang-orang hebat yang membuat acara diskusi ini menjadi lebih mudah untuk dipahami.

Sekarang saya mau berbagi apa yang saya dapat kemarin. Sebelumnya apakah kamu tahu apa itu Quarter Life Crisis? QLC adalah fase dimana seseorang memiliki kecemasan terhadap masa depannya dan rata-rata khawatir tidak sesuai dengan harapannya. Biasanya fenomena ini sering terjadi di kalangan milenial dan rentang usia 20 - 30 tahun (sumber : hellosehat.com).

Dalam diskusi tersebut Kang Ewing menjelaskan mengenai fase QLC. Ada 4 fase :
  • Locked-in Phase.Kondisi powerlessness dan merasa terjebak atau terperangkap dalam suatu keputusan yang telah diambil (contoh : kuliah, pekerjaa, pertemanan dan pasangan)
  • Sepration and Time Out Phase. Seseorang mulai memberi jarak antara dirinya mentally dan phisically dari keputusan atau komitmen yang sudah dijalani. hal ini berdampak dapa time out.
  • Exploration phase. Individu mulai mencari dan mengeksplorasi kegiatan-kegiatan yang sejalan dengan values. Biasanya berisi berbagai macam eksperimen atau percobaan.
  • Rebuilding Phase. Individu mulai terikat dengan komitmen yang baru dengan planning yang lebih jelas, sesuai dengan tujuan, prinsip dan nilai pribadi.
Kamu ada fase mana nih? Kalau kamu ada di fase-fase tersebut dan ngerasa mentok banget sama pikiran diri sendiri, atau malah menjauh dari lingkungan atau lagi eksplorasi tapi gak ketemu-ketemu hasilnya, boleh loh untuk bercerita kepada orang lain. Kadang bercerita salah satu terapi paling ampuh. Kamu juga bisa lakuin hal-hal berikut untuk bisa keluar dari quarter life crisis :

  • Kenali diri kamu lebih jauh lagi. Kamu bisa tanya ke diri sendiri atau ditulis diselembar kertas apa sifat baik kamu atau sifat kurang baik kamu. Ikut tes MBTI atau lainnya juga bisa agar lebih mengenal diri kamu sendiri itu seperti apa. Kenapa sih ini penting? karena gak semua orang sadar atau kenal dirinya lebih dalam. Contoh ya, kalau saya lagi interview seseorang dan saat ditanya "Sebutkan 3 kelebihan kamu?" dan dia jawab "Kelebihan itu orang lain yang tau, kalau saya tidak bisa menjabarkan itu Mbak". Laah.. kan yang punya diri itu kamu, seharusnya kenal dooong :) ya kurang lebih gitu ya.
  • STOP membandingkan diri kamu dengan orang lain. Sudah bukan waktunya membandingkan diri dengan orang lain, tapi upgrade itu jauh lebih penting.
  • Membuat rencana hidup. Membuat rencana hidup apalagi ditulis di sebuah kertas atau buku akan membuat kamu ingat terus menerus dan kemungkinan besar akan tercapainya itu lebih besar lagi. Kalau kata bahasa gaul "mestakung" semesta mendukung :).
  • Terakhir apresiasi diri kamu. Oke untuk point ini akan saya jelaskan di tulisan selanjutnya ya.
Yap, segitu dulu aja yang bisa saya share sekarang. Sampai ketemu besok. Bubye.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar