Laman

Sabtu, 26 Oktober 2019

Mimpi, kebahagiaan dan kenyataan



Diingatkan kembali tentang “semakin kita berusaha untuk berubah, semakin sulit untuk berubah”. “Semakin berusaha untuk melupakan, maka akan semakin sulit untuk melupakan”.
Ternyata hukum keterbalikan itu nyata adanya.
Berusaha berlebihan tidak baik, tapi tanpa usaha pun tidak baik menurutku.
Berusaha dan berserah sepertinya memang harus berjalan dengan baik.

Jika ini membahas mengenai berubah ke arah yang lebih baik untuk kebahagiaan atau untuk kesuksesan ternyata aku salah.
Oke sekali lagi aku katakan aku salah.
Kenapa aku berkata seperti itu? Karena sukses dan perbaikan diri bisa terjadi secara bersamaan tetapi bisa juga diwaktu yang berbeda.

Begitu juga dengan mimpi.
Saat kita menggebu-gebu untuk mencapai mimpi yang diinginkan dan nyatanya tidak bisa tercapai yang ada malah bisa depresi.
Saat mendapatkannya ingat kembali apa tujuannya.
Kalau ternyata tujuannya untuk sukses sendiri dan malah menjadi seseorang yang sombong hingga tidak disukai oleh orang-orang, untuk apa?

Jadi menurutku mimpi, kebahagiaan dan kenyataan memang kembali lagi ke diri kita dan tujuan kita apa. Percuma saat kita sukses dan berhasil meraih mimpi kita tapi ditinggalkan oleh orang-orang yang menyayangi kita karena kita berlaku tidak baik. Dimana kebahagiaannya?

Dan juga saat kita berusaha untuk terus bahagia dengan cara kita sendiri tapi bermalas-malasan untuk meraih mimpi. Kenyataannya kamupun akan tetap di titik yang sama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar