Laman

Selasa, 13 Desember 2011

4bulan di bayar 2 jam

Perjuangan emang ga pernah berakhir dengan sia-sia. Apapun rintangan dan halangannya, kalau Allah menghendaki untuk terjadi maka terjadilah. Percaya aja walau kadang putus asa itu datang di sela sela rasa percaya yang tidak mudah untuk di bangun. Yakin aja, walau tak jarang menjadi tidak yakin dengan kemampuan diri sendiri dan terjatuh. Saat seperti itu yang aku rasakan hanya ingin cepat pergi dari sini, pergi dan pergi tak peduli dengan sekitar, tapi saat itu aku teringat akan orang-orang yang mengharapkanku. Sebagai anak tunggal maka hanya akulah yang akan menjadi tulang punggung nantinya. Sepertinya menjadi seorang sarjana memang sudah suatu kewajiban yang harus aku raih, ya aku tahu itu semua demi masa depanku untuk bekerja atau setidaknya bekalku di masa depan, bukan hanya jalan di tempat tapi aku harus maju. Awal pikiranku harus lulus ya karena itu, tapi lama-lama pikiranku berubah. Saat ini aku harus bisa keluar dari lingkaran ini, dan satu-satunya jalan adalah LULUS. Bagaimanapun itu aku usaha semampuku, aku tidak minta lebih aku hanya ingin lulus meski dengan nilai yang pas-pasan yang penting aku LULUS. Banyak orang yang menyemangatiku, dan banyak orang yang membuatku tidak bersemangat tapi Allhamdulilah yang memberikan semangat jauh lebih banyak daripada yang menjatuhkanku.
Banyak cobaan dalam pembuatan proyek akhir ini, dari mulai laptop yang udah "tua" padahal hanya server kecil dan ringan tetapi tidak sanggup dan malah sering bluescreen. Server yang sering error membuatku harus install ulang berkali-kali. Akhirnya aku menggunakan PC sebagai jalan terakhir. Setelah semua jalan dengan baik ternyata fasilitas internet yang aku butuhkan untuk pengujian saat sidang tidak bisa aku gunakan, terpaksa membeli modem dan itupun tidak bisa dipakai ntah mungkin ada yang salah dari server yang aku bangun. Untung temanku memberikan saran untuk menggunakan cara terakhir yaitu nembak sinyal dari tempat lain. Semua aku lakukan, pulang sampe larut malam, tidur yang udah ga jelas, aku merasa masih memiliki beban, tekanan dengan pertanyaan "KAPAN SIDANG?" "UDAH LULUS?" "KAPAN LULUS?" hey adakah pertanyaan lain misalnya "ada yang bisa di bantu?" red : jadi gimana tu uda beres belum? jadi secara ga langsung kita tau apakah sudah selesai atau belum atau "tumben ga ke kampus?" itu juga pertanyaan bisa mengarah apakah dia sudah selesaikan tugasnya atau belum. Rasanya aku ingin lenyap saat pertanyaan itu di ajukan. Dari situ aku ingin cepat lulus agar tidak mendapatkan pertanyaan itu lagi, tidak harus pergi jauh-jauh ke kampus, dan yang apsti aku bisa berlibur. Itu motivasiku kedua setelah masa depan. Haha.
Jadwal pendaftaran sudah di buka, aku memberanikan diri untuk daftar sidang saat itu, meskipun dengan setengah hati, tapi aku yakin tahun ini aku lulus. Hanya itu yang di pikiranku. Jadi aku beranikan saja untuk daftar sidang bulan november. Sambil menunggu jadwal yang tidak kunjung muncul aku persiapkan ini dan itu, meskipun dalam hati aku bertanya "sanggupkah? yakin bisa?" tak jarang aku mengeluh. Beruntung dia selalu memberikan dukungan kepadaku hingga aku bisa melangkah lagi.
Hari yang di nantipun tiba, banyak doa banyak pertanyaan "GIMANA SIDANGNYA??" perjuangan 2jam setengah yang membuatku "males" menjawab berbagai pertanyaan yang di ajukan. 2jam setengah yang membuat punggungku sakit, karena tak sadar hampir 1jam lebih aku berdiri di akhir baru aku duduk. 2jam setengah yang membuat aku lebih banyak berpura-pura mikir. 2jam setengah yang berarti dalam hidupku selanjutnya. Setelah semua selesai aku keluar ruangan untuk menunggu keputusan apakah aku lulus atau tidak. Penantian lagi. Penantian yang panjang. Penantian yang membuatku pasrah dan ikhlas apapun keputusannya. Penantian yang membuat badanku bergetar karena rasa takut dan senang karena aku sanggup melewati pembantaian 2jam setengah.
Pembimbing memanggilku dan aku masuk ruangan yang di pinjam dengan berbagai aturan untuk membangun pribadi yang bertanggung jawab (setuju dengan pernyataan dosen itu). Deg deg deg deg... Aku ingin hilang dari situ!! Ntah apa yang di bicarakan pertama kali, karena otakku penuh dengan doa dan peryataan yang aku denganr hanya 1 kata lulus. Benar-benar bersyukur saat itu dan mengetahui penilaian masih mengikuti aturan lama, benar-benar beruntung. Allhamdulilah semua sudah kulalui, belum belum masih ada revisi, tapi setidaknya aku sudah melewati kata-kata SIDANG. Melewati semua pertanyaan-pertanyaan tak di harapkan.
Terimakasih ya Allah atas berkah di hari selasa 6 Desember 2011. Ibu, Bapa.. mba mas bude pade om tante sahabat teman semuanyaaaaaa..... terimakasih banyak untuk dukungannya. Dosen pembimbing dan penguji yang sudah memeberikan satu kata yang berarti terimakasiiihhh. Galih Sayogo a.k.a tembem a.k.a cipit a.k.a peyut a.k.a iyonk makasih banyak dukungan motivasi dan kesabarannya sejauh ini. I LOVE YOU ALL.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar